Senin, 03 Januari 2011

SISTEM INFORMASI TERDISTRIBUSI

SISTEM PEMROSESAN TERDISTRIBUSI

Sistem pemrosesan terdistribusi atau biasa disebut juga dengan komputasi tersebar adalah sistem yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi yang dihubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masing-masing komputer mampu melakukan pemrosesan yang serupa secara mandiri, tetapi tetap bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data. Dengan kata lain, sistem pemrosesan data terdistribusi membagi sistem pemrosesan data terpusat ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, yang pada hakikatnya masing-masing subsistem tetap berlaku sebagai sistem pemrosesan data terpusat.
Model sederhana sistem pemrosesan terdistribusi terdapat pada sejumlah komputer yang terhubung dalam jaringan yang menggunakan arsitektur peer-to-peer pada model ini komputer memiliki kontrol terhadap resource misalnya data, printer atau cd-rom, tetap memungkinkan komputer lain menggunakan sumber tersebut. Sistem seperti ini menjadi pemandangan umum semenjak kehadiran PC yang mendominasi perkantoran.
Sistem pemrosesan terdistribusi bisa diterapkan dalam sebuah organisasi. Setiap area fungsional atau setiap departemen yang mempunyai unit pemrosesan informasi tersendiri.

     Hampir semua sistem berbasis computer yang besar saat ini mrupakan sistem
terdistribusi ( sistem tersebar).  Sitem terdistribusi adalah sistem dimana pemrosesan
informasi didistribusikan pada beberapa computer dan tidak terbatas hanya pada  satu
 mesin
saja.  Jelas rekayasa terdistribusi memiliki banyak kesamaan dengan rekayasa
 perangkat
luna lainnya tetapi ada isu-isu khusus yang harus diperhitungkan ketika merancang
 tipe
sistem ini.  Perekayasa perangkat lunak  harus menyadari dan memperhitungkan
 karena
Sitem terdistribusi ini banyak digunakan.  Belum lama ini kebanyakan sistem besar
 masih
menggunakan sistem sentral yang berjalan pada satu mainframe dengan terminal-
terminal
yang terhubung kepadanya.  Sistem tersebut bayak kelemahannya dimana terminal-
terminal
hanya sedikit kemampuan pemrosesannya dan semua tergantung  pada computer
 sentral.
Sampai saai ini ada tipe sistem yang utama yaitu:
-  Sistem Terdistribusi dimana perangkat lunak sistem berjalan pada kelompok
-  Sistem Personal yang tidak terditribusi dan dirancang untuk satu workstation
saja.
-  Sistem Embedded yang bejalan pada satu prosessor atau pada kelompok
prosessor

prosessor yang bekerja sama dan terintegrasi secara longgar, dengan dihubungkan
oleh jaringan.  Contohnya sistem ATM bank, sistem groupware, dll
Contoh sistem pemrosesan terdistribusi berdasarkan area fungsional :

Penerapan sistem terdistribusi biasa dilakukan pada dunia perbankan setiap kantor cabang memiliki pemrosesan data tersendiri. Namun, jika dilihat pada operasional seluruh bank bersangkutan, sistem pemrosesannya berupa sistem pemrosesan data yang terdistribusi.

1.    TUJUAN
Tujuan dari sistem pemrosesan terdistribusi (komputasi terdistribusi) adalah menyatukan kemampuan dari sumber daya (sumber komputasi atau sumber informasi) yang terpisah secara fisik, ke dalam suatu sistem gabungan yang terkoordinasi dengan kapasitas yang jauh melebihi dari kapasitas individual komponen-komponennya.
Tujuan lain yang ingin dicapai dalam komputasi terdistribusi adalah transparansi. Kenyataan bahwa sumber daya yang dipakai oleh pengguna sistem terdistribusi berada pada lokasi fisik yang terpisah, tidak perlu diketahui oleh pengguna tersebut. Transparansi ini memungkinkan pengguna sistem terdistribusi untuk melihat sumber daya yang terpisah tersebut seolah-olah sebagai satu sistem komputer tunggal, seperti yang biasa digunakannya.
Salah satu masalah yang dihadapi dalam usaha menyatukan sumber daya yang terpisah ini antara lain adalah skalabilitas, dapat atau tidaknya sistem tersebut dikembangkan lebih jauh untuk mencakup sumber daya komputasi yang lebih banyak.
2.    Arsitektur
Banyak arsitektur perangkat lunak dan keras yang bervariasi yang digunakan untuk komputasi terdistribusi. Pada tingkat yang lebih rendah, penghubungan beberapa CPU dengan menggunakan jaringan sangat dibutuhkan. Pada tingkat yang lebih tinggi menghubungkan proses yang berjalan dalam CPU tersebut dengan sistem komunikasi juga dibutuhkan.
Arsitektur umum yang memungkinkan sistem terdistribusi antara lain:
•    Klien-Server: klien menghubungi server untuk pengambilan data, kemudian server memformatnya dan menampilkannya ke pengguna.
1.    Arsitektur 3-Tier: Kebanyakan aplikasi web adalah 3-Tier.
2.    Arsitektur N-Tier: N-Tier biasanya menunjuk ke aplikasi web yang menyalurkan lagi permintaan kepada pelayanan enterprise. Aplikasi jenis ini paling berjasa bagi kesuksesan server aplikasi.
3.    Tightly Coupled: biasanya menunjuk kepada satu set mesin yang sangat bersatu yang menjalankan proses yang sama secara paralel, membagi tugas dalam bagian-bagian, dan kemudian mengumpulkan kembali dan menyatukannya sebagai hasil akhir.
4.    Peer-to-peer: sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan. Dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer.
5.    Service oriented di mana sistem diatur sebagai satu set pelayanan yang dapat diberikan melalui antar-muka standar.
6.    Mobile Code: berdasarkan prinsip arsitektur mendekatkan pemrosesan ke sumber data.
7.    Replicated Repository: Di mana repository dibuat replikanya dan disebarkan ke dalam sistem untuk membantu pemrosesan online/offline dengan syarat keterlambatan pembaharuan data dapat diterima.

Poin-poin arsitektur Desentralisasi (tersebar)
    Pemrosesan data tersebar (terdistribusi) atau disebut komputasi tersebar.
    Terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi.
    Dihubungkan dengan sarana telekomunikasi.
    Masing-masing komputer mampu melakukan pemrosesan yang serupa secara mandiri.
    Bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data.
    Membagi sistem pemrosesan data terpusat ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil yang pada hakikatnya masing-masing subsistem tetap berlaku sebagai sistem pemrosesan data yang terpusat.
Daftar pustaka : file:///J:/array-pada-pascal.html SISTEM PEMROSESAN TERDISTRIBUSI

Sistem pemrosesan terdistribusi atau biasa disebut juga dengan komputasi tersebar adalah sistem yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi yang dihubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masing-masing komputer mampu melakukan pemrosesan yang serupa secara mandiri, tetapi tetap bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data. Dengan kata lain, sistem pemrosesan data terdistribusi membagi sistem pemrosesan data terpusat ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, yang pada hakikatnya masing-masing subsistem tetap berlaku sebagai sistem pemrosesan data terpusat.
Model sederhana sistem pemrosesan terdistribusi terdapat pada sejumlah komputer yang terhubung dalam jaringan yang menggunakan arsitektur peer-to-peer pada model ini komputer memiliki kontrol terhadap resource misalnya data, printer atau cd-rom, tetap memungkinkan komputer lain menggunakan sumber tersebut. Sistem seperti ini menjadi pemandangan umum semenjak kehadiran PC yang mendominasi perkantoran.
Sistem pemrosesan terdistribusi bisa diterapkan dalam sebuah organisasi. Setiap area fungsional atau setiap departemen yang mempunyai unit pemrosesan informasi tersendiri.

     Hampir semua sistem berbasis computer yang besar saat ini mrupakan sistem
terdistribusi ( sistem tersebar).  Sitem terdistribusi adalah sistem dimana pemrosesan
informasi didistribusikan pada beberapa computer dan tidak terbatas hanya pada  satu
 mesin
saja.  Jelas rekayasa terdistribusi memiliki banyak kesamaan dengan rekayasa
 perangkat
luna lainnya tetapi ada isu-isu khusus yang harus diperhitungkan ketika merancang
 tipe
sistem ini.  Perekayasa perangkat lunak  harus menyadari dan memperhitungkan
 karena
Sitem terdistribusi ini banyak digunakan.  Belum lama ini kebanyakan sistem besar
 masih
menggunakan sistem sentral yang berjalan pada satu mainframe dengan terminal-
terminal
yang terhubung kepadanya.  Sistem tersebut bayak kelemahannya dimana terminal-
terminal
hanya sedikit kemampuan pemrosesannya dan semua tergantung  pada computer
 sentral.
Sampai saai ini ada tipe sistem yang utama yaitu:
-  Sistem Terdistribusi dimana perangkat lunak sistem berjalan pada kelompok
-  Sistem Personal yang tidak terditribusi dan dirancang untuk satu workstation
saja.
-  Sistem Embedded yang bejalan pada satu prosessor atau pada kelompok
prosessor

prosessor yang bekerja sama dan terintegrasi secara longgar, dengan dihubungkan
oleh jaringan.  Contohnya sistem ATM bank, sistem groupware, dll
Contoh sistem pemrosesan terdistribusi berdasarkan area fungsional :

Penerapan sistem terdistribusi biasa dilakukan pada dunia perbankan setiap kantor cabang memiliki pemrosesan data tersendiri. Namun, jika dilihat pada operasional seluruh bank bersangkutan, sistem pemrosesannya berupa sistem pemrosesan data yang terdistribusi.

1.    TUJUAN
Tujuan dari sistem pemrosesan terdistribusi (komputasi terdistribusi) adalah menyatukan kemampuan dari sumber daya (sumber komputasi atau sumber informasi) yang terpisah secara fisik, ke dalam suatu sistem gabungan yang terkoordinasi dengan kapasitas yang jauh melebihi dari kapasitas individual komponen-komponennya.
Tujuan lain yang ingin dicapai dalam komputasi terdistribusi adalah transparansi. Kenyataan bahwa sumber daya yang dipakai oleh pengguna sistem terdistribusi berada pada lokasi fisik yang terpisah, tidak perlu diketahui oleh pengguna tersebut. Transparansi ini memungkinkan pengguna sistem terdistribusi untuk melihat sumber daya yang terpisah tersebut seolah-olah sebagai satu sistem komputer tunggal, seperti yang biasa digunakannya.
Salah satu masalah yang dihadapi dalam usaha menyatukan sumber daya yang terpisah ini antara lain adalah skalabilitas, dapat atau tidaknya sistem tersebut dikembangkan lebih jauh untuk mencakup sumber daya komputasi yang lebih banyak.
2.    Arsitektur
Banyak arsitektur perangkat lunak dan keras yang bervariasi yang digunakan untuk komputasi terdistribusi. Pada tingkat yang lebih rendah, penghubungan beberapa CPU dengan menggunakan jaringan sangat dibutuhkan. Pada tingkat yang lebih tinggi menghubungkan proses yang berjalan dalam CPU tersebut dengan sistem komunikasi juga dibutuhkan.
Arsitektur umum yang memungkinkan sistem terdistribusi antara lain:
•    Klien-Server: klien menghubungi server untuk pengambilan data, kemudian server memformatnya dan menampilkannya ke pengguna.
1.    Arsitektur 3-Tier: Kebanyakan aplikasi web adalah 3-Tier.
2.    Arsitektur N-Tier: N-Tier biasanya menunjuk ke aplikasi web yang menyalurkan lagi permintaan kepada pelayanan enterprise. Aplikasi jenis ini paling berjasa bagi kesuksesan server aplikasi.
3.    Tightly Coupled: biasanya menunjuk kepada satu set mesin yang sangat bersatu yang menjalankan proses yang sama secara paralel, membagi tugas dalam bagian-bagian, dan kemudian mengumpulkan kembali dan menyatukannya sebagai hasil akhir.
4.    Peer-to-peer: sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan. Dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer.
5.    Service oriented di mana sistem diatur sebagai satu set pelayanan yang dapat diberikan melalui antar-muka standar.
6.    Mobile Code: berdasarkan prinsip arsitektur mendekatkan pemrosesan ke sumber data.
7.    Replicated Repository: Di mana repository dibuat replikanya dan disebarkan ke dalam sistem untuk membantu pemrosesan online/offline dengan syarat keterlambatan pembaharuan data dapat diterima.

Poin-poin arsitektur Desentralisasi (tersebar)
    Pemrosesan data tersebar (terdistribusi) atau disebut komputasi tersebar.
    Terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi.
    Dihubungkan dengan sarana telekomunikasi.
    Masing-masing komputer mampu melakukan pemrosesan yang serupa secara mandiri.
    Bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data.
    Membagi sistem pemrosesan data terpusat ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil yang pada hakikatnya masing-masing subsistem tetap berlaku sebagai sistem pemrosesan data yang terpusat.
Daftar pustaka : file:///J:/array-pada-pascal.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar